Senin, 10 Oktober 2016

Teatrikal Api dalam Cermin Retak

Teatrikal Api dalam Cermin Retak

Hai Sob kali ini aku meposting cerita realita sosial yang dikemas dalam seni, aku juga terlibat didalamnya sebagai Bos. sebelumnya saya berterima kasih kepada semua teman2 Lastra, terutama kepada sutradara kak Endhet, pelatih kak Rahmat dan kak Ilong, Pentas 8,7,6,5,4,3,2,1 dan perintis..
Terkhusus para pemain Teatrikal ini yuyun, Aini, Tanti, Widi, Luh, Ratna, Declin, Ahmadin, kak Rahmat, maulana, dan Viktor.

ini ceritanya............
Bos yang memiliki harta kekayaan dan kekuasaan melimpah
memiiki dua anggota Algojo wanita





Zaenal Untung   (PBI 014) sebagai Bos, Tanti (PBI 015) sebagai Agojo pertama yang di sebelah kanan Bos, dan Widi (PBI 015) sebagai Algojo kedua

Suatu ketika seorang pengemis dan seorang pemulung berada dalam wilayah kekuasaan bos

Siti Fatima Karnawi (Sastra Inggris 014) sebagai  Pengemis
Fitri sebagai pemulung  


Bos marah dan jijik melihat kedua orang tersebut masuk ke wilayahnya

dan menyuruh Algojo untuk mengusirya secara kasar





tak lama setelah pemulung dan pengemis pergi datanglah anak buah Bos membawakan budak penghiburnya



Ahmadin (PBI 015) sebagai penarik
Maulana dan Viktor (PBI 014) sebagai pendorong keranjang budak

dengan modal kecantikan Bos menyuruh budak untuk menari




Niluh (PGSD 014) sebagai budak penari biru
Aini (PGSD 014) sebagai budak penari merah
Yuyun (PGSD 014) sebagai budak penari hitam

karena budak tak ingin menari, bos menyuruh agojo untuk menyiksanya



dari kejauhan polisi melihat tindak kekerasan terjadi dan menahan para algojo,
dengan kekuasaan dan kekayaan bos, polisi melepaskan algojo hanya karna uang


Rahmat (PBI 012) sebagai Intel


tiba-tiba datang wanita penggoda karena aroma uang dan menggoda bos, bos pun tergoda dan memberinya banyak imbalan.




Ratna Sari (PBI 014) sebagai wanita penggoda

meihat bos yang lagi asyik dengan wanita penggoda, salah satu budak tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membakar rumah bos karna dengan keserakahannya dan kelicikannya.


rumah bos terbakar dan semua harta kekayaannya ludes terbakar.
Bos meminta pertolongan kepada algojo, Algojo enggan membantunya malah menyiksa bos yang sudah tak memiliki apa-apa lagi.




Akhirnya bospun jatuh miskin, penari,wanita penghibur enggan meberi pertolongan kepada bos yang tinggal sebatangkara





bos kelaparan, pengemis dan pemulung meihat seseorang yang saat butuh pertolongan, setahunya orang itu adalah bos yang pernah menindasnya sempat berpikir enggan membantunya, akhirnya Bos ditolong oleh pengemis dan pemulung


Bos sadar bahwa kekuasaan tanpa pondasi yang kokoh akan runtuh juga

pembaca puisi adalah Declin (PBI 014)


selesai

Jadi kesimpulan pada teatrikal Api dalam Cermin Retak ini kembali keteman2 sendiri bagaimana menanggapinya. Setiap orang pasti memiiki pendapat masing2 dalam menilai suatu hal.
Sampai jumpa pada cerita Zaenal selanjutnya....







Minggu, 09 Oktober 2016

Puisi Zaenal Untung

1. Lembaran Baru..

Inginku mengembaikan purnama lalu
atas kegelapan yang ku coreng saat itu
menjadi sesal buatku
dalam kitab yang kita buat bersama
yang tak betahan lama

sempat ku cari bulan yang baru
tapi tak seperti dirimu
mala jadi hujan dalam langitku
mebebani aktivitas keseharianku
inginku buka halaman baru
tuk kita tulis bersama
tak kan ada hujan sendu
hanya mentari pagi yang setia
tuk sinari lembaran baru

Karya: Zaenal Untung
9 September 2016

2. Hujan

Biru yang kurindukan tak hadir
tertutup kawanan kegelapan
sang surya yang kunanti-nanti
menghilang tanpa kabar
Tetesan demi tetesan mulai terdengar di telinga kananku
membalut daratan yang riuh
roda-roda jalan mulai melaju
berlomba-lomba mencari teduh
Suara derasnya menggetarkan dinding
kala keramaian menjadi hening
dibelai-belai sang dingin
membuat semua jadi menggigil
 

 Karya: Zaenal Untung
7 Oktober 2016


3. Waktuku denganmu

Saat langit masih biru
sejak pertama kali diciptakan hingga sekarang
detik tak pernah melangkah mundur
tapi namamu masih sangat jelas dalam ingatanku
Hari tidak pernah terulang
tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru
hingga pada agustus
akhirnya suara manismu terdengar juga
menghidupkan kembali kebahagiaan ini
walau dengan signal-signal
kita beradu diujung suara
berbagi cerita canda tawa


Karya: Zaenal Untung
15 Agustus 2015